Arsitek Encim Berkarya Dengan Cinta
Begitu banyaknya persaingan merupakan tantangan baginya untuk menyikapinya dengan bijak dan berbesar hati, serta tidak berhenti untuk terus berinovasi dengan karya terbarunya, karena bagi beliau membuat sesuatu yang baru itu sangat menyenangkan.
Mempunyai jiwa berdagang semenjak kecil dan adanya keinginan untuk terus berkarya, adalah modal utama Zakiyah Handayani yang akrab disapa “mba Henny” ini mulai terjun di dunia wiraswasta. Semula beliau hanya berdagang kain sari, dari rumah dan kantor tempat suaminya bekerja. Hingga pada akhirnya istri seorang pejabat meminta untuk membuat desaign border, walaupun pada awalnya beliau tidak mempunyai basic untuk menjahit juga mendesaingn border, tetapi keinginan yang kuat juga didukung support dari keluarga. Maka beliau memberanikan diri menerima permintaan tersebut.
Di tahun 1998, adalah langkah ibu 3 anak ini, untuk terus berkembang dengan membuka gerai kecil di tempat tinggalnya. Di awal mendirikan gerai, wanita yang juga aktif di organisasi wanita islam ini, tak pernah lepas dari berbagai kendala dan kesulitan. Begitu banyaknya persaingan merupakan tantangan baginya untuk menyikapinya dengan bijak dan berbesar hati, serta tidak berhenti untuk terus berinovasi dengan karya terbarunya, karena bagi beliau membuat sesuatu yang baru itu sangat menyenangkan. Dan saat ini beliau menempati dua gerai di jantung kota surabaya.
Mendapat gelar D3 jurusan managemen juga lulus dari arva school of fashion tidak membuatnya berdiam diri, wanita yang juga menjadi pengurus kadin ini juga melatih ketajaman indra dan memperluas wawasan tentang desaign bordir secara otodidak tanpa mengenal lelah. Sehingga hasilnya adalah di setiap karya yang ditelurkanya adalah emas. Karena ciri khas yang ditonjolkannya ada pada desaign kuno (klasik), perpaduan warna yang apik juga bordir yang simpel.
Wanita keturunan ambon ini juga aktif dalam beberapa komunitas, salah satunya adalah East Java Craft Community yang bermarkas di City Of Tomorrow dimana beliau didapuk sebagai ketua komunitas, yang beranggotakan dari berbagai macam lintas etnis dan budaya. Di tengah kesibukannya yang padat, beliau juga menyempatkan diri untuk memberikan pelatihan baik dari pemerintahan, swasta ataupun masyarakat yang mau menimba ilmu padanya.
Menyebarkan ilmu seluas-luasnya dan bermanfaat untuk orang lain, lewat buku yang diterbitkannya, (kebaya encim dengan bordir klasik, aplikasi bordir, kebaya encim modern) beliau mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan terutama pecinta bordir. Mengerjakan dengan cinta, begitu yang beliau pesankan pada kami, karena itu tidak ada perasaan jenuh ataupun bosan dalam menjalani hidup, banginya pekerjaan adalah hiburan. Sebagaimana prinsip yang beliau pegang adalah memberikan manfaat dengan berkarya untuk orang lain adalah hal yang penting selain mengenyam pendidikan formal, itupula yang ditamankan kepada anak-anaknya.
Wanita yang masih terlihat cantik di usia yang tak lagi muda ini memiliki obsesi untuk mendirikan house of embroidriy (rumah bordir), menyediakan tempat dimana seseorang yang ingin tahu tentang bordir baik teori , teknik ataupun prakteknya. Begitu juga dengan semakin tergerusnya generasi muda yang semakin jauh akan tradisi indonesia (bordir), maka beliau juga ingin menerbitkan buku bordir dengan nuansa kuno (klasik) dengan khas remaja.
Penghargaan Entrepreneur Ship Award dari UNDP merupakan bentuk apresiasianya dalam dunia bordir yang membawa masyrakat sekitar pada kehidupan yang layak. Dan di akhir perbincangan kita beliau berpesan bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda, dan kemampuan itu akan menjadi profesi jika kita bisa menggali, menekuni dan menjadikannya sebuah pegangan, selain itu menjadi wirausaha merupakan pekerjaan yang mulia karena memberikan lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Nama : Zakiyah Handayani
Lahir : 1958
Suami : Hasyim Rosidi
Anak : Nafis Arrozani.
Nabilah Arrozani
Raisa Chilmia

Tidak ada komentar:
Posting Komentar