Perhelatan akbar sepak bola world cup, di south Africa 2010. Adalah symbol dimana seluruh Negara-negara terpilih dunia bertanding secara fair. Kekuatan fisik juga mental, teknik, kecepatan adalah modal kuat tim yang berlaga untuk memenangkan piala world cup yang terbuat dari emas murni. Seluruh dunia pun turut merayakannya meskipun bukan negaranya, namun sikap saling mendukung merupakan sesuatu yang layak bagi setiap insan. Tak bisa dipungkiri ketika para supporter berteriak memberikan dukungan ataupun luapan kegembiraan dan kesedihan ketika timnya bermain, adalah semangat yang diberikan kepada para pemain.
Jauh dari riuhnya word cup, pertempuran masih terjadi dan berlangsung tanpa adanya penyelesaian. Peperangan antara Palestina dan Israel, seakan tidak ada final bagi keduanya. Tak sedikit pihak yang ingin membantu untuk menyelesaikan konflik ini. Namun sayang setinggi apapun jabatan tetap perang selalu hadir. Bahkan organisasi sekelas PBB dibuat takluk.
Sama halnya dengan supporter yang menngebu ingin mendukung pilihannya, kemelut Gaza dan Israel yangterus bergulir, membuat banyak pihak yang meerasa perlu mendukung dan membantu dengan berbagai jalan. Salah satunya dengan menjadi relawan, hasrat untuk membantu sesamanya adalah priorotas utama bagi organisasi kemanusiaan seperti Mer-C dan Freedom Frotillo.
Beberapa saat lalu, di pelbagai berita marak kabar bahwa para relawan yang hendak memberikan bantuan pokok dan kebutuhan sehari-hari, tidak diperbolehkan. Bahkan menembakkan senjata kepada relawan sekalipun adalah hal biasa. Tentu kisah Rachel Corrie tak bisa dilupakan begitu saja, seorang wanita yang gigih untuk membela kemanusiaan, walaupun status agama yang berbeda sekalipun, bukanlah penghalang. Tidak hanya sekali relawan yang tewas terbunuh, namun semangat untuk terus mendukung dan membantu tidaklah pernah surut
Sekilas antara world cup dan, perang antara palestina dan israel, terlihat perbedaan keduanya, namun persamaan keduanya adalah menjadikan negara yang mereka banggakan lepas dari kekalahan, dan selalu hidup berdampingan dalam damai. red
Sungguh memilukan dan tragis melihat kondisi yang menimpa saudara – saudara muslim kita ditanah Palestina, berusaha bertahan hidup melawan kebrutalan tentara Israel demi tanah kelahirannya. Tua-muda, besar-kecil, muda-mudi, pria-wanita, kaya-miskinpun tak luput menjadi korban kekejaman mereka.
Penduduk sipil Palestina berusaha mempertahankan hidupnya hanya dengan bebatuan seadanya ketika melawan serangan tentara zionis Israel, namun sebaliknya tentara Israel bersenjata lengkap memberondong mereka dengan membabi-buta. Korban pun tak terelakkan lagi. Sebuah peperangan yang tak berimbang, bebatuan melawan senjata canggih. Namun kenyataan tersebut tak menyurutkan langkah mereka untuk melawan tentara Israel.
Meskipun korban terus bergelimpangan dan banyaknya darah yang bercucuran. Tidak hanya itu saja mereka menghancurkan rumah- rumah penduduk muslim Palestina dengan buldoser hingga hancur dan penduduknya tewas, menghancurkan dan merubah masjid menjadi kandang ternak dan tempat prostitusi. Sungguh nista apa yang telah dilakukan Israel terhadap Palestina. Seluruh umat muslim mengutuk kekejaman Israel. Begitu halnya bila dunia ini dapat berteriak menyaksikan kebiadaban Israel pasti mereka akan berkata” Ya Allah hancurkanlah bangsa Israel yang tak punya hati nurani dan lindungilah kaummu yang tak berdaya ini (Palestina)”.
Melihat berbagai kekejaman yang dilakukan Israel, maka negara Yahudi ini dapat dinilai dan bisa diabadikan namanya dalam buku Guiness Book of Record/ */Hidayatullah.com-/*. Usulan ini disampaikan Isa Al Qudami, salah satu peserta Konferensi International untuk Kemanusiaan dan Penjajahan di Palestina (International Humanitarian Conference on Assistanship for Victim of Occupation) yang sedang berlangsung di Jakarta Convention Center. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Guiness Book of Record adalah buku catatan dunia yang merekam kejadian luar biasa dan istimewa yang jarang terjadi.
Menurut Al Qudumi seseorang peserta yang berasal dari Kuwait” kelakuan Israel terhadap bangsa Palestina sudah melampaui batas kewajaran dan telah memecahkan rekor dunia serta banyak poin yang dikantongi Israel sebagai modal untuk tampil sebagai pemecah rekor”.
Al Qudami mencatat beberapa poin keistimewaan Israel yang dikutip dalam sebuah situs internet (www.nahimunkar.com) antara lain:
Israel adalah satu- satunya negara yang diakui sebagai anggota PBB dengan syarat- syarat yang tidak pernah dipenuhi dan dipatuhi hingga saat ini.
Israel juga satu- satunya negara yang tidak memiliki batas- batas geografis yang jelas dengan negara- negara sekitarnya, itu pun berlangsung hingga kini.
Israel juga satu- satunya negara yang merekomendasikan pembunuhan terhadap anak- anak, orang jompo, wanita, negara yang memiliki kebebasan dalam kepemilikan senjata nuklir tanpa adanya pengawasan sama sekali.
Israel adalah satu- satunya negara yang tidak memiliki penduduk, karena semua penghuninya adalah tentara, termasuk kaum wanita.
Israel merupakan satu- satunya negara didunia yang tidak memiliki perundang- undangan yang lengkap dan tertulis, dan itu berlaku hingga kini.
Satu- satunya negara didunia yang menodai tempat- tempat suci Islam.
Mempunyai tembok lebih panjang dua kali lipat daripada tembok Berlin dan tingginya dua kali lipat tembok yang terkenal itu. Penjara itu bernama Gaza.
Tahanan terbanyak juga berhasil dipecahkan Israel, dimana dalam wilayah penjara Gaza hidup sekitar 3 juta jiwa.
Tidak hanya itu, ada pemerintahan di balik jeruji besi, dimana 7 menteri dan 40 anggota parlemen yang ditahan Israel.
Israel tetap sebagai pemecah rekor tentang masalah pembunuhan yakni pembunuhan oleh militer yang termuda. Yang menyebabkan anak berumur 10 hari tewas. zie
“Perang – perang lagi, semakin menjadi. Derita ini hari, derita jerit pengungsi”
Mungkin sepenggal lirik lagu dari Iwan Fals inilah yang menjadi gambaran, bagaimana keadaan rakyat Palestina yang terus tertindas oleh serangan tentara zionis bangsa Israel yang semakin hari semakin menunjukkan kebengisannya dalam menjajah bangsa Palestina demi untuk bisa menguasai wilayah yang telah dianggapnya sebagai warisan dari leluhur terdahulu mereka.
Perang yang terjadi menurut sejarah mulai terjadi sekitar 31 tahun yang lalu ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria yang kemudian mereka berhasil merennut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), tepi barat dan Yerussalem (Yordania). Hingga sekarang kata perdamaian bagi kedua belah pihak ini sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi dengan ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara fraksi-fraksi di Palestina sendiri.
Namun ada beberapa situs di internet yang mengatakan bahwasannya peperangan yang terjadi antara Israel dan Palestina ini dimulai sejak tahun 1948. Meskipun seperti itu tetap saja hal ini menjadi sangat memprihatinkan karena sebenarnya tanah yang mereka pijak saat ini merupaka tanah yang dulu pernah menjadi kiblat umat muslin sebelum akhirnya dipindahkan ke Ka’bah di Masjidil Haram Mekkah.
Mengingat segala perjuangan masyarakat bangsa Palestina untuk tetap mempertahankan tanah leluhurnya sampai pada darah penghabisan, serta kerakusan rezim zionis yang semakin menjadi untuk menguasai wilayah Palestina hingga tak bersisa menjadi alasan kuat mengapa peperangan ini semakin jauh dari kata perdamaian. Masyarakat dunia, khususnya Negara-negara Arab yang semula memihak penuh terhadap bangsa Palestina akhirnya hanya bisa berdiam diri mengingat perjuangan bangsa Palestina menghadapi rezim zionis yang didukung mutlak oleh Amerika Serikat (AS). Negara-negara Arab melihat Palestina bukan lagi bangsa lemah yang harus didukung sepenuhnya oleh sesama bangsa Arab, tapi sudah sebagai negara yang berdaulat dan mempunyai kekuatan sendiri, terutama sejak berdirinya negara Palestina secara resmi pada tanggal 15 Nopember 1988.
Apabila diringkas, ada dua penyebab ketidakjelasan konflik antara Palestina dan Israel, yakni:
1.Perbedaan yang menonjol dan prinsip berupa pengakuan akan keberadaan kedua negara dan bangsa tersebut di mata mereka sendiri khususnya, dan di mata negara-negara lain di dunia termasuk Amerika Serikat yang sampai saat ini masih berpihak kepada pemerintah Israel.
2.Kedudukan kota Jerusalem dengan mesjid Alaqsanya sebagai tempat ibadah dan bersejarah bagi kedua bangsa yang secara umum berbeda agama tersebut.
Dunia arab dan dunia Islam memandang bangsa Palestina adalah pemilik sah tanah air mereka. Sedangkan bangsa Yahudi adalah bangsa yang tidak memiliki tanah air dan menolak serta keluar dari tanah perjanjian (Holy Land) yang dijanjikan Tuhan sesuai dengan berita di kitab suci.
Kedaulatan bangsa Palestina dengan berdirinya negara Palestina merdeka yang diproklamirkan di Aljazair ternyata tidak sepenuhnya diakui oleh Israel. Israel menganggap Jerusalem dan Gaza sebagai bagian dari tanah perjanjian seperti yang disebutkan di dalam kitab suci mereka, yang masih dikuasai oleh bangsa Palestina. Inilah alasan kenapa bangsa Yahudi dengan semangat zionismenya lebih memilih tanah Palestina sebagai tempat untuk mendirikan negara.
Amerika Serikat sendiri masih menerapkan standar ganda dalam hal ini. Sebagai anggota dewan keamanan PBB mengakui legalitas negara Palestina, namun di sisi lain membantu Israel secara politik, militer dan ekonomi untuk menguasai Palestina.
Dunia arab dan Islam menganggap berdirinya negara Israel adalah bentuk dari pemaksaan atas keberadaan orang-orang Yahudi di tanah Palestina. Bagi bangsa Palestina rezim zionis Israel dan bangsa Yahudinya adalah penjajah yang mendatangi dan ingin merebut tanah air mereka, bukan sebuah negara tetangga yang sedang bertengkar dengan mereka. Bagi para pejuang Palestina peperangan yang mereka lakukan adalah sebuah perjuangan heroik mempertahankan keberadaan tanah air dan bangsanya, persis seperti pejuangan kita memerdekan diri dari penjajah Belanda dan Jepang.
Memang benar perang antara Palestina dan Israel bukan perang agama, tetapi tidak bisa dilepaskan dari sebab-sebab pemikiran keagamaan yang berasal dari kitab suci. Alasan utama mereka berperang adalah memperebutkan tanah air, termasuk juga daerah Jerusalem yang merupakan tempat suci bagi tiga agama samawi di dunia, di mana di sana berdiri mesjid Alaqsa (Alharam alqudsi ashsharif) yang dijadikan tempat ibadah umat Islam atau disebut juga sebagai Bukit Bait Allah (The Temple Mount / Har ha-Bayit) bagi umat Yahudi dan Nasrani. Dan terkenal dengan dinding ratapan (The Western Wall/The Wailing wall/Ha Kotel Ha Ma’aravi) yang terletak di sebelah barat masjid Alaqsa sebagai tempat ibadah umat Yahudi, atau disebut Alburaq Wall oleh kaum Muslimin.
Perhatikan kegiatan pemerintah Israel yang mengadakan pembongkaran dan penggalian di bagian dinding ratapan yang nota bene bagian dari mesjid Alaqsa. Perhatikan juga kata-kata Theodore Herzl (merupakan pengulangan sumpah tua dari para Talmudis) pada pembukaan Konggres Zionis Dunia di Basel, Swiss pada tahun 1897: "Jika aku melupakanmu, Oh, Yerusalem, maka tangan kananku ini tidak akan bisa melakukan apa pun".all