Minggu, 27 Juni 2010

Sosok


Sirajuddin Syamsuddin

Prof. Dr. Sirajuddin Syamsuddin, atau dikenal dengan Din Syamsuddin (lahir di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus 1958; umur 51 tahun), adalah seorang politisi yang saat ini menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010. Istrinya bernama Fira Beranata, dan memiliki 3 orang anak. Beliau menempuh pendidikan sarjana di IAIN Jakarta, dan kemudian melanjutkan pascasarjana dan doktornya di University of California at Los Angeles (UCLA) di Amerika Serikat. Din pernah berkarier di birokrasi menduduki jabatan sebagai Direktur Jenderal Binapenta Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. Sedangkan dalam kegiatan organisasi, Din pernah menjabat sebagai Ketua DPP Sementara Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (1985), Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1989-1993), Wakil Ketua PP Muhammadiyah (2000-2005), Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Ketua Litbang Golongan Karya.

Sebagai ketua PP Muhammadiyah, ia seringkali diundang untuk menghadiri berbagai macam konferensi tingkat internasional berkenaan dengan masalah hubungan antara umat beragama dan perdamaian. Baru-baru ini, misalnya, ia diundang ke Vatican untuk memberikan ceramah umum tentang terorisme dalam konteks politik dan idiologi. Ia memandang bahwa terorisme lebih relevan bila dikaitkan dengan isu politik dibandingkan dengan isu idiologi. Sejalan dengan itu, ia juga tidak senang bila sebagian kelompok umat Islam menggunakan label Islam dalam melakukan aksi-aksi terorisme mereka. Menurutnya, aksi-aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam justru sangat merugikan umat Islam baik pada tingkat internal umat Islam maupun pada skala global.Din Syamsuddin dipandang sebagai sosok pemimpin umat Islam bukan hanya karena dia Ketua Umum Muhammadiyah, tetapi lebih dari itu karena kemampuannya untuk melakukan dialog dengan seluruh elemen umat beragama baik antar sesama umat Islam, maupun dengan umat beragama lainnya.

Pada Muktamar 100 Abad Muhammadiyah di Yogyakarta mendatang, beliau bersedia dicalonkan kembali menjadi ketua umum. Ada 200-an nama calon yang diusulkan 150 anggota sidang tanwir se-Indonesia yang diserahkan kepada panitia pemilihan dan nama beliau termasuk di dalamnya. Menurut beliau jabatan itu bukan sesuatu yang dicari atau diperebutkan, karena sebuah hadits nabi menyatakan jangan beri jabatan kepada orang yang menginginkan (jabatan itu). Jadi beliau tidak mencalonkan diri tapi ada pencalonan dan permintaan dari berbagai anggota sidang tanwir serta pimpinan daerah kepadanya, maka beliau merasa sangat naïf dan bahkan merupakan aib jika menolak kepercayaan tersebut.Bagi dirinya dan kader-kader Muhammadiyah yang menjadi salah satu dari 200-an nama yang disebut-sebut itu, keterlibatan di Muhammadiyah adalah untuk pengabdian.

Di hadapan peserta, Din Syamsudin yang terpilih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam Muktamar di Malang pada tahun 2005 itu justru meminta Prof Syafiq A. Mughni (Ketua PW Muhammadiyah Jatim) "dihibahkan" kepada PP Muhammadiyah. Entah siapa yang akan menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin lagi? Ataukah ada orang baru yang menggantikannya??. Semua itu tidaklah penting yang penting pemimpin yang akan dating mampu memberikan pencerahan bagi seluruh umat di negeri ini. Ina


Tidak ada komentar:

Posting Komentar