Jumat, 24 Juni 2011

PRAKATA

Setiap manusia selalu berusaha untuk mempertahankan eksistensinya. Karena mempertahankan eksistensi adalah suatu hal yang fitrah yang dianugerahkan kepada makhluk hidup dari Tuhannya. Hal ini jugalah yang secara tidak langsung menjadi dasar dan semangat para tenaga kerja Indonesia yang mencari selembar bayaran sampai ke negeri orang. Yakni untuk mempertahankan eksistensi dirinya dan keluarga yang ditinggalkan di tanah air.

Meskipun sering terjadi peristiwa yang menggetarkan keberanian diri, seperti kasus yang menimpa Ruyati, seorang Tenaga Kerja Indonesia yang menutup usianya di tangan seorang algojo. Namun calon TKI yang lain tetap berbondong-bondong menjadi TKI.

Jika para calon TKI saja yang memiliki resiko terenggut nyawanya bersemangat untuk mempertahankan eksistensi. Meski tidak sebanding resikonya, Berunna tetap memiliki semangat yang sama dengan para calon TKI tersebut untuk mempertahankan eksistensinya. Karena dengan mempertahankan eksistensinya, Berunna berharap dapat membagikan kebermanfaatan Nasyiatul Aisyiyah bagi yang lain.red

Kamis, 23 Juni 2011

NASYIAH NEWS

EKSPOS WITH FOTOGRAFY

Mencatatat setiap detik kehidupan memang hal yang mengasyikkan, baik dalam bentuk tulisan ataupun bidikan lensa, popularitas potografi memang menjadi komunitas yang tidak bisa dibiarkan mengalir begitu saja dan perlu ada yang mempionernya. Membaca hal tersebut sebagai moment yang tepat untuk menjaring kader dan menmperkenalkan nasyiatul aisyiyah ke pelbagai lapisan masyarakat terutama di daerah sidoarjo. Maka Departemen Komunikasi dan Informasi (KOMIN) Nasyiatul Aisyiyah Sidoarjo, mengadakan lomba “fotografi jurnalistik” yang diikuti oleh seluruh pelajar SMA/ SMP ataupun yang sederajat se-kabupaten Sidoarjo pada tanggal 29 mei 2011 lalu.

Perlombaan ini juga mendapat sambutan yang baik dari pemerintah kabupaten sidoarjo, terbukti dengan hadirnya pejabat kelas satu di sidoarjo, juga dari instansi pendidikan kabupaten sidoarjo yang memberikan support yang sangat besar. Juga dari sahabat AMM, Kerjasama ini merupakan awal dari kami untuk memulai langkah yang lebih besar selanjutnya.

Mengangkat tema “pictures tell evreything”, diharapkan peserta mampu menuangkan imajinasinya pada gambar yang akan dibidik, mengambil tempat delta wibawa sebagai sentra pusat lomba adalah tempat yang strategis dan memudahkan peserta.

Dan sebagai bentuk penghargaan kepada peserta terbaik, yang telah berhasil diperoleh juara 1 Wahyuni Islam Abadi (SMA 2 Muhammadiyah Sidoarjo), juara 2 Larasati KH (SMP Muhammadiyah 1), juara 3 Harum Puspita (SMPN 1 Tulangan), harapan 1 Reza Hiknierliga (SMKN 2 Buduran), harapan 2 Fiska Alysia Mervita (MTS NU SDA), juara favorit Selvira Okta (MTS NU SDA), dengan memberikan trofi dan uang pembinaan.

Keinginan kuat untuk terus memajukan nasyiatul aisyiyah tidak akan berhenti samapai disini, karena itu lomba fotografi ini akan menjadi agenda tahunan yang akan menjadi syiar dalam dakwah dan memperluas kader nasyiatul aisyiyah dalam cakupan yang lebih besar. zhu

DIKLAT PRANIKAH, JELANG SAMARA

Bercermin dari sesuatu yang terjadi di masyarakat maupun diri kita sendiri, sebagaiman kegagalan dalam berumah tangga atau tidak siapnya diri kita menghadapi pernikahan, bagaimana mengatasai rasa was-was pada pernikahan ataupun masalah-masalah yang akan dihadapi seseorang yang akan memasuki jenjang pernikahan.

Departemen Dakwah Nasyiatul Aisyiyah Sidoarjo, akan mengadakan pelatihan pra nikah dengan tujuan untuk mempersiapkan seseorang dengan kematangan dalam menghadapi kehidupan yang akan datang, kegiatan ini direncakan akan di mulai pada bulan juli mendatang.

Dan besar harapan kami, bahwa pelatihan ini bukan hanya sekedar angin lalu tetapi dapat di praktekkan dalam kehidupan yang sebenarnya, sehingga di kemudian hari tidak ada lagi permasalahan yang dapat menimbulkan perceraian dalam mengarungi biduk rumah tangga. Sehingga menjadi keluarga bahagia yang sakinah mawwadah warrahmah (SAMARA). zhu

PUTRI SEPANJANG KADER MASA DEPAN

Masih berbalut program yang sama yakni, kajian tiga bulan sekali, atau yang biasa disebut kajian tri wulan yang diadakan oleh departemen dakwah. Kali ini yang menjadi tuan rumah adalah pimpinan cabang nasyiatul aisyiyah sepanjang (PCNA), dan sekaligus turun ke bawah (turba). Bertempat di TK ABA ‘Aisyiyah Sepanjang.

Megetengahkan tema “perempuan dan organisasi” adalah jalinan yang halus dalam membina hubungan diantara keduanya, karena Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi putri ‘Aisyiyah dengan kata lain merupakan kader penerus ‘Aisyiyah, sehingga pemisahan antara organisasi serta waktu untuk diri adalah polemik yang harus dikaji, sehingga kader nasyiatul aisyiyah tidak terjerembab oleh budaya urusan keluarga namun lebih dari itu harus dapat mengambil perihal mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.

Karena tugas sebagai kader adalah menjadikan ummat yang maslahat dan mampu memberikan yang terbaik untuk ummat.

Tidak hanya kajian triwulan, tetapi bertemunya dengan pengurus yang siap melanjutkan estafet perjuangan nasyiatul aisyiyah dalam berjuang adalah agenda selanjutnya di sepanjang. zhu

TURBA ke TEPI BARAT SIDOARJO

Perjalanan (turun ke bawah) TURBA pimpinan daerah Nasyiatul Aisyiyah selanjutnya mengarah ke arah barat kota udang, silaturahmi ini di agendakan pada tanggal 24 juli 2011 mendatang. Tidak hanya sekedar mengunjungi atau temu kangen saja, namun lebih dari bagaimana nasyiatul aisyiyah tarik untuk lebih berkembang dalam berbagai bidang. Diskusi ringan akan mewarnai pertemuan tersebut tanpa melupakan tujuan awal.

Besar harapan bahawa setelah anjang sana ini, PCNA Tarik mampu melaksanakan apa yang telah di programkan dengan baik. zhu

ARTIKEL

GINGSENG BERDUKA

Gemerlap dunia panggung hiburan yang semakin hari lajunya makin merajai, rupanya saat ini tengah dilanda artis-artis dari negeri gingseng, Indonesia salah satunya menjadi fans terbesar selain penduduk negeri tersebut. Sebut saja boyband asal korea yang tengah digandrungi masyarakat indonesia saat ini, tak cukup sampai disitu kini indonesia juga dijajah oleh serangan drama korea yang mampu menghipnotis pemirsanya.

Beberapa waktu lalu boyband korea menyapa penggemarnya di indonesia, walaupun antrian yang sangat panjang untuk mendapatkan tiket dan menemui boyband kesayangan mereka, dan antri dalam waktu yang cukup lama, berdesak-desakan tidak menyurutkan niat mereka, karena dalam pikiran para fans hanya satu bagaimana bisa bertemu dengan idolanya.

Bila melihat dari sisi positif menjadikan mereka idola merupakan hal yang baik tidak bisa dipungkiri bahwa mau tidak mau bila kita mengidolakan mereka maka otomatis akan belajar juga tentang bahasa serta keragaman hingga budaya mereka namun apabila hal tersebut sampai merusak aqidah bahkan keyakinan maka yang terjadi tidak hanya akan merusak diri sendiri tetapi juga sistem yang ada pada lingkungan.

Jika kita mendengar nama-nama artis korea Jung Da Bin, Lee Eun Joo, U; Nee, Woo Seung Yoon, dan yang paling menghebohkan adalah nama artis muda cantik jang jo yeon karena kematiannya memilih untuk bunuh diri tetapi banyak berita yang beredar menyebutkan, jika yeon selalu di paksa memenuhi nafsu beberapa orang penting di korea tak cukup itu namun juga selalu mendapatkan pelecehan seksual.

Kematian yang diciptakan oleh keinginan sendiri menurut ilmu sosiologi banyak penyebabnya salah satunya yang banyak terjadi di kalangan artis korea adalah egoistic suicide/ bunuh diri karena urusan pribadi, disebabkan oleh depresi yang mendalam dan keputusasaan, persaingan yang ketat juga semakin banyaknya pendatang baru adalah titik awal dari rasa takut tidak menjadi yang populer sehingga berubah menjadi keputusasaan.

Berbeda dengan kondisi pelakon dunia hiburan di indonesia yang masih menggunakan akal mereka sebelum mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup, karena menurut sebagian mereka bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalah. Sebenarnya sikap bunuh diri dalam setiap agama merupakan tindak yang tidak dibenarkan. jadi untuk para penggila korea dan selebritis lainnya pergunakanlah rasa cinta kalian dengan idola dengan sewajarnya, karena memilih kematian di tangan sendiri bukan jawaban segala masalah. zhu

SERBA-SERBI NASYIAH

TIPS BANGUN TEPAT WAKTU

Sering kita berniat bangun tepat waktu, namun sering juga-waktu bangun kita-terlewat dari waktu yang seharusnya. Berikut ini adalah beberapa tips agar kita dapat bangun tepat waktu.
  1. Perkirakan waktu tidur. Misalnya, jika terbiasa tidur selama 4 jam, maka jika ingin bangun pukul 02.00 WIB, tidurlah pukul 22.00 WIB.
  2. Nyalakan alarm hp/ jam weker.
  3. Berdo'alah sebelum tidur, dan mohonlah kepada Allah SWT untuk bangun pada waktu bangun yang ditentukan.
  4. Segeralah tidur, jangan berfikir/ membayangkan yang lain-lainnya.
  5. Jika sudah bangun pada waktu yang ditentukan, jangan mengulur waktu lagi untuk segera bangun, dan jangan lupa berdo'a.mae

SHARING with NASYIAH

Buat sahabat-sahabat NA yang ingin curhat, bertanya sesuatu yang belum dimengerti, dan pengen tahu solusinya langsung ajah kirim pertanyaan kamu ke alamat email : na.justbe@gmail.com Nasyiahsidoarjo@yahoo.com . Dan rubrik ini diasuh oleh kak Ade Efiyanti S.Kom dan kak Ima Faizah S .P. NA tunggu ychh....


Minggu, 20 Maret 2011

PRAKATA

Kembalinya sebuah hidup bukan hanya tergantung bagaimana cara si empu bertahan, namun proses untuk kembali menggapai juga mempertahankannya hingga nanti, adalah resiko empu dalam kisah perjalanan hidupnya. Gambaran sebuah dinamika kehidupan yang siapa saja dapat merasakannya, begitu halnya dengan terjadinya gempa tsunami yang tengah melanda Negeri sakura.

Dengan kekuatan 9,8 skala richter, Jepang telah merasakan kekuatan hebat, yang mampu memporak porandakan Negara nuklir ini, yang walaupun mereka telah mendapat kabar bahwa tsunami telah diprediksi, namun perkiraannya jauh meleset tajam, karena kekuatan tsunami melebihi perkiraan manusia. Dan saat ini Jepang kembali bersiap untuk melanjutkan hidup juga memperbaiki segala sesuatu yang berserakan akibat tsunami selain itu antisipasipun akan dilakukan negara yang dijuluki matahari timur.

Sebagaimana Jepang yang tengah bersiap kembali menyongsong kehidupannya, Berunna juga kembali hadir dengan nuansa baru. Red

Sabtu, 19 Maret 2011

Nasyi'ah News

KAJIAN SEHAT ALA POBAS

Kesehatan adalah hal yang wajib menjadi perhatian utama selain perhatian yang ditujukan pada sektor ekonomi, kemanusiaan, dan lain sebagainya. Karena itu Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Sidoarjo, mengadakan kajian kesehatan dengan mengandeng partner power basmalah (POBAS), sebagai pemateri utama. Acara yang dilaksanakan pada akhir Februari ini mengedepankan permasalahan pelik yang di hadapi oleh masyarkat di abad ini, yaitu bagaimana hidup sehat dengan memilih makanan ataupun bahan campuran yang sehat dan tidak tercampur oleh bahan-bahan kimia yang untuk saat ini marak menggunakan bahan-bahan maupun makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Selain itu juga untuk makanan ataupun bahannya selain sehat juga halal menurut ketentuan syariat islam.

Kajian ini kembali di lanjutkan pada hari minggu di pertengahan Maret, masih dengan pembahasan yang sama namun lebih mendalam dan tidak lepas dari tema kesehatan makanan beserta bahan yang digunakannya, juga masih mengambil lokasi yang sama pada kajian kesehatan yang pertama, yaitu bertempat di panti asuhan ‘ Aisyiyah Sidoarjo. Kajian ini akan dilaksanakan tiga kali berturut-turut dalam waktu yang berbeda. Zhu

LINA, Perkuat Kader Nasyiah

Pergerakan sebuah organisasi akan tumbuh dengan sempurna, apabila pengkaderan didalamnya tumbuh dengan subur dan dapat di pelihara sehingga pada waktunya nanti regenerasi akan berjalan secara continue. Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiah (PDNA) Sidoarjo, akan mengadakan latihan instruktur se-kabupaten Sidoarjo. Yang wajib diikuti oleh seluruh cabang-cabang yang ada di Sidoarjo.

Pelatihan instruktur ini bertujuan untuk meningkatkan seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah untuk menjadi instruktur dan menggali potensi di setiap kader. Selain itu diadakannya pelatihan ini untuk kembali merekatkan silaturahim antara kawan-kawan Nasyiah. Pelatihan ini kemungkinan diadakan pada bulan april jika tidak ada aral melintang. Zhu

TRIK PENGKADERAN MELALUI MUSKERCAB

Tanggal 6 Maret 2011, Nasyia’tul ‘Aisyiah cabang Tulangan mengadakan Musyawarah kerja cabang atau yang biasa disebut dengan Muskercab. Muskercab ini di hadiri oleh 7 ranting Nasyi’ah (Jiken, Kenongo I, Kenongo II, Kepatihan, Kedurus, Kendal, Kemantren) yang ada di cabang Tulangan.

Tujuan dari Muskercab ini adalah untuk melanjutkan program-program yang sudah ada. Terlebih lagi untuk memfokuskan pada program pengkaderan. Karena di Nasyi’ah cabang Tulangan masih terjadi krisis kader. Untuk itu, dibuatlah beberapa trik, diantaranya adalah memotivasi ranting-ranting yang sudah ada, menjalin komunikasi dengan ranting-ranting yang mati suri, serta mengadakan kegiatan Darul Arqom Nasyia’tul ‘Aisyiah 1 (DANA). Seperti yang diungkapkan oleh Pimpinan Cabang Nasyi’atul ‘Aisyiyah Tulangan, Anis Farikha, S. ThI. mae

Kreatif with Hantaran

Departemen Sosial dan Ekonomi (Sosek) Pimpinan Daerah Nasyi’atul ‘Aisyiyah Sidoarjo, pada 13 Maret 2011, mengadakan follow up dari Latihan Kreasi Hantaran, yakni dengan Lomba Kreasi Hantaran.

Lomba ini di ikuti oleh beberapa cabang Nasyi’ah Kabupaten Sidoarjo. Tujuan dari diadakan lomba ini adalah membuka peluang bisnis yang akan di organisir oleh Departemen Sosek. Sehingga, membuka lapangan kerja yang dapat meramaikan perekonomian di Sidoarjo.

Kreasi dari Bed Sheet yang dibentuk menjadi rangkain bunga oleh Khoirul Ummah berhasil meraih juara pertama dari lomba ini. Menyusul juara kedua, masih dengan bahan kreasi yang sama, ditempati oleh Asmaul Husnah. Kedua juara ini adalah kader dari Nasyi’ah Cabang Tulangan. mae

Tradisi dan Ibadah

Dengan melihat kenyataan yang terjadi di masyarakat, pada 13 Februari 2011, Departemen Dakwah Pimpinan Daerah Nasyi’atul ‘Aisyiyah Sidoarjo, yang rutin mengadakan kajian tiap 3 bulan sekali (Kajian Triwulan), mengangkat tema “Maulid Nabi: Antara Ibadah dan Bid’ah”, pada Kajian Triwulan yang diadakan di Cabang Nasyi’ah Tulangan.

Tujuan dari acara ini adalah agar masyarakat mampu membedakan mana yang merupakan kegiatan Ibadah dan mana yang hanya sebuah tradisi masyarakat. Dengan demikian, maka masyarakat tidak akan hanya melakukan perbuatan yang ikut-ikutan saja, namun mereka akan mengetahui dasar dari perbuatan tersebut. mae