KAJIAN SEHAT ALA POBAS
Kesehatan adalah hal yang wajib menjadi perhatian utama selain perhatian yang ditujukan pada sektor ekonomi, kemanusiaan, dan lain sebagainya. Karena itu Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Sidoarjo, mengadakan kajian kesehatan dengan mengandeng partner power basmalah (POBAS), sebagai pemateri utama. Acara yang dilaksanakan pada akhir Februari ini mengedepankan permasalahan pelik yang di hadapi oleh masyarkat di abad ini, yaitu bagaimana hidup sehat dengan memilih makanan ataupun bahan campuran yang sehat dan tidak tercampur oleh bahan-bahan kimia yang untuk saat ini marak menggunakan bahan-bahan maupun makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Selain itu juga untuk makanan ataupun bahannya selain sehat juga halal menurut ketentuan syariat islam.
Kajian ini kembali di lanjutkan pada hari minggu di pertengahan Maret, masih dengan pembahasan yang sama namun lebih mendalam dan tidak lepas dari tema kesehatan makanan beserta bahan yang digunakannya, juga masih mengambil lokasi yang sama pada kajian kesehatan yang pertama, yaitu bertempat di panti asuhan ‘ Aisyiyah Sidoarjo. Kajian ini akan dilaksanakan tiga kali berturut-turut dalam waktu yang berbeda. Zhu
LINA, Perkuat Kader Nasyiah
Pergerakan sebuah organisasi akan tumbuh dengan sempurna, apabila pengkaderan didalamnya tumbuh dengan subur dan dapat di pelihara sehingga pada waktunya nanti regenerasi akan berjalan secara continue. Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiah (PDNA) Sidoarjo, akan mengadakan latihan instruktur se-kabupaten Sidoarjo. Yang wajib diikuti oleh seluruh cabang-cabang yang ada di Sidoarjo.
Pelatihan instruktur ini bertujuan untuk meningkatkan seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah untuk menjadi instruktur dan menggali potensi di setiap kader. Selain itu diadakannya pelatihan ini untuk kembali merekatkan silaturahim antara kawan-kawan Nasyiah. Pelatihan ini kemungkinan diadakan pada bulan april jika tidak ada aral melintang. Zhu
TRIK PENGKADERAN MELALUI MUSKERCAB
Tanggal 6 Maret 2011, Nasyia’tul ‘Aisyiah cabang Tulangan mengadakan Musyawarah kerja cabang atau yang biasa disebut dengan Muskercab. Muskercab ini di hadiri oleh 7 ranting Nasyi’ah (Jiken, Kenongo I, Kenongo II, Kepatihan, Kedurus, Kendal, Kemantren) yang ada di cabang Tulangan.
Tujuan dari Muskercab ini adalah untuk melanjutkan program-program yang sudah ada. Terlebih lagi untuk memfokuskan pada program pengkaderan. Karena di Nasyi’ah cabang Tulangan masih terjadi krisis kader. Untuk itu, dibuatlah beberapa trik, diantaranya adalah memotivasi ranting-ranting yang sudah ada, menjalin komunikasi dengan ranting-ranting yang mati suri, serta mengadakan kegiatan Darul Arqom Nasyia’tul ‘Aisyiah 1 (DANA). Seperti yang diungkapkan oleh Pimpinan Cabang Nasyi’atul ‘Aisyiyah Tulangan, Anis Farikha, S. ThI. mae
Kreatif with Hantaran
Departemen Sosial dan Ekonomi (Sosek) Pimpinan Daerah Nasyi’atul ‘Aisyiyah Sidoarjo, pada 13 Maret 2011, mengadakan follow up dari Latihan Kreasi Hantaran, yakni dengan Lomba Kreasi Hantaran.
Lomba ini di ikuti oleh beberapa cabang Nasyi’ah Kabupaten Sidoarjo. Tujuan dari diadakan lomba ini adalah membuka peluang bisnis yang akan di organisir oleh Departemen Sosek. Sehingga, membuka lapangan kerja yang dapat meramaikan perekonomian di Sidoarjo.
Kreasi dari Bed Sheet yang dibentuk menjadi rangkain bunga oleh Khoirul Ummah berhasil meraih juara pertama dari lomba ini. Menyusul juara kedua, masih dengan bahan kreasi yang sama, ditempati oleh Asmaul Husnah. Kedua juara ini adalah kader dari Nasyi’ah Cabang Tulangan. mae
Tradisi dan Ibadah
Dengan melihat kenyataan yang terjadi di masyarakat, pada 13 Februari 2011, Departemen Dakwah Pimpinan Daerah Nasyi’atul ‘Aisyiyah Sidoarjo, yang rutin mengadakan kajian tiap 3 bulan sekali (Kajian Triwulan), mengangkat tema “Maulid Nabi: Antara Ibadah dan Bid’ah”, pada Kajian Triwulan yang diadakan di Cabang Nasyi’ah Tulangan.
Tujuan dari acara ini adalah agar masyarakat mampu membedakan mana yang merupakan kegiatan Ibadah dan mana yang hanya sebuah tradisi masyarakat. Dengan demikian, maka masyarakat tidak akan hanya melakukan perbuatan yang ikut-ikutan saja, namun mereka akan mengetahui dasar dari perbuatan tersebut. mae