Rabu, 22 Desember 2010

News

Pelatihan Kreasi Jilbab

Pada Ahad, 14 November 2010, bertempat di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo, Departemen Sosial dan Ekonomi Pimpinan Daerah Nasyi’atul Aisyiyah Sidoarjo mengadakan pelatihan kreasi jilbab. Pelatihan ini bertemakan “Sweet with Jilbab”.

Dengan tujuan agar dalam memakai jilbab lebih banyak berkreasi, sekaligus dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan mengenai kreasi jilbab bagi anggota Nasyiatul Aisyiyah, maka pelatihan ini bekerja sama dengan rumah kerudung Zoya. Yang sekaligus sebagai tutorial dalam pelatihan ini. Dalam pelatihan ini juga diadakan bazar dari produk-produk Zoya. Untuk itu apresiasi dari para peserta pelatihan sangat baik.

Kamis, 16 Desember 2010

nasyiah news

Program baru jelang pergantian tahun

Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyyah, (PDNA), mengadakan temu kangen di akhir tahun 2010, dengan mengajak pelbagai aktivis nasyiah yang terdapat di setiap cabang Sidoarjo. Dalam rangka sharing program-program, baik yang terlaksana, ataupun yang tidak terlaksana di tahun 2010 ini. Rangkaian acara tidak hanya sekedar sharing program saja, namun outbond dan seminar “jika cinta bukan hanya satu” juga mewarnai jalannya musyawarah kerja yang akan dilaksanakan pada tanggal 25-26 desember 2010. Bertempat di daerah yang bernuansa sejuk sekaligus diselimuti pemandangan yang indah, yaitu trawas di harapkan aktivis Nasyiah mampu mengikuti jalannya musyker dengan semangat dan penuh kreatifitas. Sehingga kembalinya dari musyker mampu mengadakan program-program yang bisa di selaraskan antara masyarakat dan visi misi Nasyiatul Aisyiyah. RED

Kamis, 12 Agustus 2010

Dari NA

HARGA IBADAH RAMADHAN


Ramadhan bulan penuh rahmat dan berkah, bagi sebagian masyarakat indonesia ramadhan merupakan saat yang tepat untuk memperbanyak keuntungan. Selain seluruh ummat islam dapat dengan mudah dan cepat memperbanyak pahala dalam waktu singkat, begitijuga adanya banyak penjual hidangan buka ataupun sahur yang mulai menjamur sejak hari pertama puasa. Jadi menjalankan ibadah puasa semakin tenang dan meriah dengan mulai hadirnya pasar kaget yang tenggang waktunya hingga menjelang hari raya Idul Fitri.

Sebenarnya bukan hanya pedagang dadakan saja yang ikut meramaikan pasar di bulan ramadhan ini. Namun sudah ada sesuatu yang khas dan biasa hair ditengah-tengah masyarakat indonesia. Program tetap yang siap memberikan kita teman dikala berbuka ataupun sahur, dan tentunya hampir sebagian besar stasiun televisi di seluruh tanah air baik stasiun lokal maupun nasional berlomba-lomba menyuguhkan program ramadhan terbaik yang menjadi andalan stasiun televisi tersebut.

Mulai dari program untuk sahur hingga berbuka, telah tersedia sehingga para produser siap memanjakan pemirsanya, jika menjelang berbuka kajian kultum tentu tidak ketinggalan, para ustadz maupun ustadzah menghiasi layar kaca dengan petuah maupun siraman rohani, masih belum cukup sinetron ramadhan pun turut andil dalam moment setahun sekali ini.

Karena itu jangan heran bila ada beberapa program sinetron yang tadinya bukan tayangan religi, menjadi sinetron yang religi, ditambah karena bulan ramadhan jadi seluruh pemainnya menggunakan jilbab atau minimal pemeran utamanya saja yang menggunakannya. Dan jika para pemirsa jenuh dengan tanyangan sinetron, maka ada alternatif tontonan yang lain walaupun masih dikemas dalam bentuk sinetron, namun lebih membumi dan bernuansa komedi. Sehingga pemirsa akan mendapatkan kesegaran dalam memilih tontonan.

Begitu pula pada waktu sahur dan buka, penonton masih dimanjakan dengan progran kuis yang dipadu dengan sedikit komedi, juga beberapa adegan sitkom (situasi komedi), maka banyak pemirsa yang merasa terhibur dan dapat tepat waktu untuk buka ataupun sahur, dengan adanya program-program yang ditawarkan stasiun televisi tersebut.

Pada awalnya tujuan para produser untuk membuat program-program tersebut adalah untuk menemani para pemirsa dalam menjalankan ibadah puasa agar tidak terasa lelah juga menambah pengetahuan berikut nilai iman seseorang. Sehingga selain ibadah tetap khusyuk juga tanpa melupakan hiburan dalam wacana religius.

Tetapi benarkah jika semua itu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, karena disadari atau tidak ummat islam akan terpotong waktu ibadahnya hanya untuk duduk di depan televisi saja, jadi mana yang lebih diprioritaskan khusyuk dalam beribadah atau khusyuk menonton program televisi. red